Sugar Glider (
Petaurus brevicep)
atau yang lebih dikenal masyarakat dengan tupai terbang merupakan hewan
kecil yang mirip tupai kecil tetapi memiliki kantung seperti kanguru
dan koala. Julukan Sugar Glider karena hewan kecil tersebut merupakan
penggemar makanan manis dan mempunyai membran peluncur pada kakinya
sehingga bisa terbang. Habitat asli hewan ini berada di hutan belantara
sehingga dapat ditemukan di Papua, Papua Nugini, Australia dan Tasmania.
Namun kini penyebarannya sudah cukup luas di dunia karena banyak
peminatnya, bahkan sudah dikembangbiakkan. Sekitar 90% Sugar Glider di
dunia berasal dari Papua, Indonesia. Sebab Pemerintah Australia yang
juga memiliki Sugar Glider melarang hewan mereka diperjualbelikan ke
luar negeri.
Jenis. Karena mudah bersahabat, berwajah imut dan
lucu, mudah dibawa, perawatan mudah dan minim biaya pemeliharaan tak
heran Sugar Glider sangat digemari sebagai hewan peliharaan. Adapun
jenis Sugar Glider hanya dibedakan berdasar warna bulu yang dimilikinya.
Lokasi. Lokasi ternak Sugar Glider bisa di mana saja baik dataran rendah maupun tinggi. Khusus untuk
joey
Sugar Glider (anakan) jagalah lingkungan sekitar supaya jangan terlalu
dingin. Tentu keadaan ini bisa disiasati dengan penggunaan tisu, kapas
atau
pouch supaya anakan tetap hangat.
Kandang. Jenis kandang yang digunakan bisa berupa
kandang hamster setinggi 40 cm yang terbuat dari jeruji besi. Siapkan
kelengkapan dalam kandang seperti alas kandang, misalnya pasir atau
serbuk gergaji,
pouch, hiding box dan ranting kayu. Jangan lupa siapkan tempat makan dan minum Sugar Glider. Sediakan
hiding box dari bahan batok kelapa atau sarang burung, sebagai tempat Sugar Glider tidur atau
pouch dari bahan kain, karena Sugar Glider terbiasa tidur di atas pohon.
Indukan. Sugar Glider dinyatakan dewasa jika umurnya
sudah 10 bulan ke atas. Meski sebenarnya sudah matang/dewasa kelamin
pada umur 8-9 bulan, tetapi Sugar Glider betina tidak boleh langsung
dikawinkan karena pertumbuhannya belum maksimal, mudah stress bahkan
bisa memakan anaknya sendiri. Pilih indukan yang bermata jernih tidak
sayu, bulu bagus, tidak ada cacat, tidak ada luka, lincah, mau makan,
hidung berwarna pink (jangan yang putih pucat).
Penjodohan. Proses penjodohan sangat mudah
dilakukan. Cukup dengan menggabungkan jantan betina dalam satu kandang.
Dari sana si jantan akan segera mengetahui apakah si betina sedang masa
subur atau tidak. Masa subur betina berlangsung selama 20 hari. Jika si
betina sedang masa subur, maka si jantan akan mencium-cium si betina,
kelenjar bau betina juga akan digesek-gesek si jantan, dan barulah
mereka kawin. Tanda dewasa kelamin jantan adalah pitak (unyeng-unyeng)
pada bagian kepala. Jika si jantan ingin kawin, maka ia akan merontokkan
bulunya dengan menggesek-gesek bulu sampai rontok dengan tangan yang
basah bekas liurnya.
Dari proses kawin sampai anakan lahir hanya memakan waktu sekitar 16
hari. Dalam setahun, betina Sugar Glider bisa 3 kali kawin. Dari satu
ekor betina bisa melahirkan anakan 1-3 ekor sekali lahir. Anakan Sugar
Glider lahir biasanya pada pagi dan siang hari. Jika mendekati waktu
lahir, indukan betina biasanya akan menyendiri. Begitu anaknya keluar,
maka indukan betina akan menjilati jalan keluar bayinya sampai kantung.
Selanjutnya anakan akan merangkak naik menuju kantung. Ciri Sugar
Glider yang telah melahirkan, yakni kantung basah dan terdapat benjolan.
Anakan Sugar Glider tersebut akan berada dalam kantung indukan selama
dua bulan.
Pemberian Pakan. Sugar Glider merupakan hewan
omnivora (pemakan tumbuhan dan hewan) dan penyuka makanan manis. Jenis
makanannya bisa berupa sayur, buah, bunga,
nectar dan serangga (jangkrik, ulat hongkong, ulat jerman). Bisa juga berupa bubur bayi, protein
booster, yoghurt,
Bee Polen, kalsium, tepung serangga dan susu khusus. Makanan berupa serangga bisa
disubstitusi dengan ayam rebus.
Pemeliharaan. Ingat, jangan hanya diberi pakan saja
tanpa diajak berinteraksi. Pemilik harus sering mengajaknya main dan
keluar kandang serta bertemu banyak orang, agar ketika bertemu dengan
orang lain tidak takut sampai menimbulkan suara mendesis (
crabbing).
Selain itu, Sugar Glider bisa lebih mengenal sang pemilik dengan cara
dekatkan baju yang pernah dipakai agar ia mengenali bau badan kita. Jika
Sugar Glider sudah familiar, maka tidak akan galak dengan pemilik.
Kemudian agar pemilik nyaman dan aman bermain dengan Sugar Glider,
sebaiknya lakukan pemotongan kuku Sugar Glider setiap dua minggu sekali.
Bersihkan kandang seminggu sekali agar
kesehatan Sugar Glider tetap
terjaga dengan baik. Sugar Glider juga tidak perlu dimandikan atau
dijemur di bawah sinar matahari.
Sugar Glider yang baru keluar kantung, wujudnya masih seperti tikus
yang baru lahir, belum memiliki bulu dan baru memiliki corak merah
hitam. Seminggu kemudian sudah tumbuh bulu halus. Setelah umur 10-12
hari pasca-keluar kantung, barulah matanya terbuka (melek). Umur tiga
minggu Sugar Glider mulai belajar makan dan pada umur sebulan sudah bisa
makan. Ketika umur 1,5 bulan
joey sudah bisa disapih. Selang seminggu barulah siap jual.
Nah, selamat memelihara yah!