Nama ilmiah sugar glider
adalah Petaurus Breviceps, yang merupakan jenis hewan berkantung. Mereka
terutama berasal dari negara-negara, termasuk Australia,
Indonesia, Papua New Nugini, & Tasmania. Sugar glider dikenal dengan
nama
ini karena mereka menyukai makanan manis dan, juga suka meluncur dari
ketinggian sehingga terlihat terbang melayang.
Jumardan
menge-tag
saya di sebuah foto keren hasil jepretannya, dengan rangkaian kalimat
(yang sudah saya edit) pada paragraf di atas. Foto itu menunjukkan
makhluk mungil lucu nan
menggemaskan: sugar glider.
Tanggal
24 Mei itu kami berada di lokasi yang sama, di Monumen Mandala, untuk
menyaksikan Pesta Komunitas Makassar (PKM) yang dimeriahkan oleh 75 komunitas.
Komunitas Pecinta Sugar Glider Indonesia (KPSGI) merupakan salah satu
pesertanya.
Dua
hari itu, sugar glider menjadi salah
satu tontonan favorit pengunjung PKM, terutama anak-anak. Saat berkunjung bersama
Nunu tanpa membawa anak-anak pada tanggal 24 Mei, saya sempat menyaksikan
atraksi makhluk-makhluk imut itu dengan pemiliknya. Begitu pun pada tanggal 25
Mei, bersama suami, kami membawa Athifah dan Afyad menyaksikan aksi Simon – sugar glider milik Yasin di taman kecil
nan teduh dalam area Monumen Mandala.
Dua
hari itu Yasin berada di Monumen Mandala bersama sugar glider peliharaannya. Terlihat sekali keakraban mereka. Simon
yang lincah mau melompat ke tangan Yasin saat aba-aba diberikan. Sesekali ia
menyusup ke dalam pakaian tuannya. Sesekali pula ia masuk ke dalam kantung kain
di pinggang Yasin.
“Ada
berapa sugar glider ta’?” tanya saya. “Ada
dua. Yang satunya betina, namanya Sely. Yang itu masih agak liar,” jawab Yasin
sembari jemarinya sibuk bermain-main dengan Simon.
Sely.
Nama yang cantik. Namun ia belum sejinak Simon. Sely masih harus dilatih lagi.
Kalau Simon, ia sangat jinak bahkan mau diajak berfoto dengan siapa saja. Saya
pun sempat berfoto dengan Simon. Yasin meletakkannya di pundak kanan saya
kemudian suami saya memotret kami.
“Sugar
glider harus selalu diajak main. Kalau pulang kerja, Saya harus sempatkan
bermain dengan mereka,” ujar Yasin. “Memangnya
kalau tidak, kenapa?” tanya saya.
“Bisa stres ki,” jawab Yasin. Yasin dengan sabar
menjawab pertanyaan para pengunjung. Mengasuh dua ekor sugar glider saya kira sejalan dengan karakter pemiliknya. Pastinya
butuh ketelatenan besar dalam mengurus makhluk mungil yang harus dirawat dengan
telaten ini. Yang mau memelihara sugar
glider seharusnya punya sifat sabar dalam dirinya.
Sugar Glider termasuk
hewan yang manja. Setelah lama dipelihara, hewan ini akan mengenali pemiliknya
berdasarkan bau tubuhnya. Makanya mereka bisa menjadi sangat akrab.
Merawatnya
tak susah tetapi tak boleh pula asal-asalan. Sugar glider pada dasarnya bisa makan apa saja. Ia bisa melahap mulai
dari bubur bayi, serangga seperti jangkrik dan ulat Hong Kong ataupun makanan
yang telah dikemas dan dijual di toko-toko hewan. Ttapi ada jenis-jenis makanan
yang tak boleh diberikan kepadanya.
Dinamakan
sugar glider karena hewan yang satu
ini menyukai makanan yang manis-manis. Namun ia tak boleh dibiarkan memakan
semua yang manis-manis.
Jangan
pernah memberi makan sugar glider
gula, permen, dan coklat. Gula dan permen mengandung banyak karbohidrat tetapi
sangat sedikit atau bahkan tidak mengandung nutrisi lain yang diperlukannya (seperti
kalsium, vitamin, protein). Akibatnya ia akan kekurangan nutrisi (protein,
kalsium, vitamin) yang justru sangat dibutuhkan tubuhnya.
Coklat
dan susu sapi sebaiknya tidak diberikan pada sugar glider. Coklat beracun baginya sehingga dapat menyebabkan
kematian, sementara susu sapi memiliki kandungan laktosa tinggi, yang dapat
menganggu pencernaan sugar glider.
Sugar glider tak boleh memakan
kacang, alpukat, dan beberapa jenis makanan lainnya. Kelihatannya ribet ya?
Tapi tidak juga koq. Buktinya Yasin betah merawat sugar glidernya dengan seksama. Kalau dipelajari, pasti bisa
merawatnya, asalkan punya rasa sayang kepada binatang. Mirip-mirip merawat anak
eh .. tapi merawat anak lebih rumit karena harus dipenuhi kebutuhan
spiritualnya, sugar glider kan tak
serumit itu ya J.
Kalau
Yasin, makanan utama sugar glidernya
adalah bubur bayi. Hah bubur bayi?
Iya, dengan pertimbangan kandungan gizi bubur bayi itu lengkap. Hanya harus
diperhatikan, tak boleh diberikan bubur bayi yang ada kandungan bawangnya.
Karena bawang tak baik untuk tubuh si imut ini.
“Habis
berapa ki’ sebulan untuk merawat ini?”
tanya saya lagi, bak seorang jurnalis warga.
“Ndak banyak ji. Satu bungkus bubur SUN seharga lima belas ribu bisa untuk satu
bulan. Itu pun untuk dua ekor sugar
glider-ku,” jawab Yasin.
Wiiih, ndak mahal ternyata perawatannya ya. Tapi memang perlu telaten, kebersihannya diperhatikan. Yasin
biasa memandikan sugar glidernya,
menggunakan sampo bayi. Dan itu tadi, untuk kebutuhan emosionalnya, makhluk
mungil yang seluruh badannya bisa diletakkan di telapak tangan ini harus setiap
hari diajak bermain dan dibiasakan “terbang”.
Terbang?
Iya,
terbang. Ada yang mengatakan sugar glider
itu “tupai terbang” karena ia seakan bisa terbang dengan membentangkan keempat
kakinya.
Sugar
glider milik Yasin pernah terjatuh dari lantai 3 sebuah gedung. Yasin mengira akan
mendapatkan kabar duka ketika buru-buru turun melihat hewan kesayangannya.
Waktu itu ia belum tahu julukan “tupai terbang” itu.
“Eh,
pas saya lihat, masih hidup ji. Ndak
apa-apa. Waktu jatuh, kaki-kakinya terbentang jadi dia turunnya pelan-pelan ke
tanah,” tutur Yasin.
Tapi
sebenarnya sugar glider dan tupai
terbang itu berbeda. Mereka berkerabat jauh. Persamaannya hanya sampai pada class mamalia saja. Bila sugar glider masuk dalam subclass marsupialia (hewan berkantung) maka tupai terbang masuk dalam subclass eutheria (hewan berplasenta). Tupai terbang adalah jenis
tupai-tupaian yang merupakan hewan pengerat yang tentu saja tak memiliki
kantung.
Sugar glider, seperti juga kangguru,
memiliki kantung. Ia menyimpan anaknya di dalam kantung selama 2 bulan. Saya
jadi kepingin melihat bayi makhluk mungil ini di dalam kantungnya. Kayak apa
ya?
Well yang jelas, kenapa
Yasin makin suka sama si imut ini adalah alasan-alasan berikut: mudah
memeliharanya karena tubuhnya mungil sehingga ia mudah dibawa-bawa ke mana
saja, makanannya tidak susah, BAB-nya berukuran super mini sehingga sama sekali
tak menyusahkan, dan bisa jadi teman bermain yang asyik.
Jika
ada yang tertarik hendak memiliki sugar
glider, bisa ikut pertemuan KPSGI di Fort Rotterdam setiap hari Minggu
sore. Sosialisasi dulu dengan teman-teman KPSGI. Cari tahu informasi
sebanyak-banyaknya tentang sugar glider. Jika
anda hendak membeli sugar glider,
teman-teman KPSGI ini akan menunjukkan di mana anda bisa memperolehnya dan
mereka pasti akan mempertanyakan sejauh mana keseriusan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar