Masih banyak orang yang tidak mengerti dan mengenal akan hewan yang
disebut dengan sugar glider ini. Sugar glider sendiri merupakan hewan
asli Indonesia, yaitu di daerah Irian. Penyeberannya meliputi Australia,
Irian Jaya, dan Papua Nugini. Di luar negeri, khususnya di Amerika,
sugar glider sendiri sudah menjadi hewan peliharaan eksotis yang banyak
diminati. Bahkan banyak para breeder yang sudah berhasil dan
menghasilkan strain2 warna yang baru. Sedangkan ironisnya, di Indonesia
sendiri sugar glider belum dikenal oleh masyarakat. Hewan ini bukan
termasuk hewan yang dilindungi. Tapi sebagian besar hasil tangkapan alam
yang beredar banyak yang diekspor ke luar negeri, antara lain Jepang.
Penangkapan yang dilakukan tanpa konservasi akan mengakibatkan semakin
sedikitnya hewan ini di habitan aslinya.
http://wingpiejuniansyah.blogspot.co.id/search?q=sugar+glider |
Nama Sugar glider sendiri awalnya berasal dari kata Sugar karena hewan ini sangat suka dengan madu atau sesuatu yang rasanya manis. Sedangkan glider berasal dari adanya membran yang ada pada kedua sisi tubhnya yang digunakan untuk gliding (melayang) dari pohon satu ke pohon yang lain. Banyak orang-orang yang ketika pertama kali melihat Sugar Glider menyebutnya sebagai tupai terbang atau bajing loncat. Padahal keduanya merupakan yang dengan subclass yang berbeda. Sugar glider sendiri memang tergolong dalam kelas mamalia, tapi merupakan hewan marsupilia (hewan berkantung). Selain itu hewan ini juga merupakan hewan nocturnal, dimana mereka aktif hanya pada malam hari dan menghabiskan waktu di siang hari untuk tidur dalam sarangnya.
Habitat aslinya adalah daerah hutan, khususnya pada bagian2 puncak pohon dimana mereka bisa menemukan lubang untuk membuat sarangnya. Sugar glider sendiri tergolong sebagai hewan omnivora (pemakan segala). Dihabitat aslinya sugar glider biasanya mengkonsumsi nektar (serbuk sari bunga), buah2an, dan berbagai macam serangga. Tidak jarang anak burung juga menjadi sasaran mereka. Sugar glider merupakan hewan sosial yang hidup dalam suatu koloni/kelompok. Oleh karena itu untuk memilhara seekor sugar glider kita harus mempunyai waktu yang cukup untuk bermain รข€“ main dengan mereka. Jika kita tidak memiliki waktu yang cukup sebaiknya kita memelihara sugar glider paling sedikit 2 ekor, karena umumnya sugar glider yang dipelihara secara solitaire/ sendiri menjadi stress biasanya tidak bisa bertahan lama. Di alam liar umur sugar glider bisa mencapai 5-7 tahun. Sedangkan dengan perawatan yang baik sugar glider bisa hidup hingga mencapai usia 15 tahun.
Seekor sugar glider dewasa berukuran 5-6 inci, dengan panjang ekor yang sama dengan badannya, dimana ekor ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Selain itu ekor juga berfungsi untuk mengangkat bahan2 yang digunakan untuk membuat sarang (ranting dan daun kering). Ekor ini tidak cukup kuat untuk menahan berat tubuhnya sehingga hindari untuk mengangkat sugar glider pada bagian ekornya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar