https://nasionalisrakyatmerdeka.files.wordpress.com/2012/06/vlcsnap-2012-06-30-06h59m10s175.png |
https://nasionalisrakyatmerdeka.files.wordpress.com/2012/06/sugar-glider.jpg |
“..Sugar
Glider pada siang hari lebih banyak tidur dan terkadang tampak seperti
mati, hal ini dikarenakan hewan ini adalah satwa nocturnal yang aktif
pada malam hari..” Foto By : Red NRMnews
JAKARTA, Bagi masyarakat awam, nama Sugar Glider (Petaurus brevicep) mungkin masih asing terdengar di telinga. Hewan yang kadang disebut Tupai Terbang oleh penjualnya ini memang tergolong satwa yang baru menjadi tren peliharaan di kalangan hobiis satwa di Indonesia.
Di habitat aslinya dalam hutan belantara Papua, Papua Nugini, Australia, dan Tasmania, mereka dapat ditemukan di hutan yang memiliki banyak persediaan makanan namun juga sering ditemukan di hutan eukaliptus.
Hewan nokturnal ini berburu serangga atau vertebrata kecil dan memakan nektar beberapa jenis pohon dan juga buah, nama Sugar Glider
diberikan karena kesenangannya pada makanan yang manis dan kemampuannya
untuk meluncur dari ketinggian serta melayang di udara seperti tupai
terbang.
Sugar Glider
memiliki tubuh seperti tupai dengan ekor panjang yang bisa digunakan
untuk memegang/ bergelantung. Jenis jantan berukuran tubuh lebih besar
daripada betinanya.
Tubuhnya dilapisi mantel, yaitu bulu
tebal yang lembut berwarna coklat muda/krem dengan garis coklat tua
atau hitam dari hidung hingga punggungnya. Keunikan Sugar Glider adalah patagium/membran
yang memanjang dari jari kelima pada kaki. Membran ini aktif saat
kakinya terentang yang membuat Sugar Glider dapat meluncur dalam jarak
50-150 meter, luncuran tersebut diatur dengan mengubah kelengkungan
membran sambil menggerakan kaki dan ekor.
Di Indonesia, Sugar Glider telah memiliki komunitas penggemarnya sendiri yang bernama KPSGI (Komunitas Pecinta Sugar Glider Indonesia).
Keunggulan Sugar Glider sebagai hewan peliharaan adalah karena daya
adaptasinya yang tinggi, tidak takut manusia, dan mudah dipelihara.
Binatang kecil ini juga mudah dibawa kemanapun, tempat kesukaannya saat
bepergian adalah di dalam saku celana pemiliknya sehingga hewan imut ini
dikenal sebagai ” Hewan Peliharaan dalam Saku “.
https://nasionalisrakyatmerdeka.files.wordpress.com/2012/06/vlcsnap-2012-06-30-07h00m05s204.png |
“..Sosok Sugar Glider yang mungil dan mudah dibawa kemana-mana..” Foto By : Red NRMnews
Meskipun status konservasi Sugar Glider
belum terancam, ada baiknya membeli hasil penangkaran atau mencoba ikut
membudidayakan satwa ini ketimbang membeli tangkapan langsung dari alam
agar kelestariannya terjaga. Binatang marsupial atau berkantung ini dapat bereproduksi pada usia 4-12 bulan dan masa kehamilan 15-17 hari.
Tertarik memelihara Sugar Glider…? Hewan menggemaskan ini menjadi ” Rising Star “ sebagai hewan domestik atau peliharaan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar