Sugar glider, sekarang lagi rame nih yang melihara mamalia asli indonesia ini.
Apa sih sugar glider itu?
Sugar = gula , glider = peluncur
Peluncur gula?
Namanya bgtu karna emang mereka makan yang manis-bro, seperti buah, bubur bayi, madu dll.kira2 itu pakannya bro, glider karna mereka emang gliding sana sini di alam liar buat cari makan.
Mamalia lucu ini tergolong pocket pet, peliharaan yang bisa dikantongin dan dibawa kemana2 bro dan terlebih lagi, ni hewan tergolong hewan eksotis looh..
Niih, penampakannya:
Apa sih sugar glider itu?
Sugar = gula , glider = peluncur
Peluncur gula?
Namanya bgtu karna emang mereka makan yang manis-bro, seperti buah, bubur bayi, madu dll.kira2 itu pakannya bro, glider karna mereka emang gliding sana sini di alam liar buat cari makan.
Mamalia lucu ini tergolong pocket pet, peliharaan yang bisa dikantongin dan dibawa kemana2 bro dan terlebih lagi, ni hewan tergolong hewan eksotis looh..
Niih, penampakannya:
Gimana pendapat kalian?? Tertarik buat adopsi?? Tapi sebelumnya kalian harus kenalan dulu, karena jika tak kenal maka tak sayang :D
Nih backgroundnya:
Nama Latin: Petaurus Breviceps
Nama Indonesia : opposum layang / opposum terbang
Asal : Indonesia, Australia, Papua dan beberapa pulau kecil sekitarnya.
Umur Dewasa: Jantan 6-7 bulan; Betina 6-7 bulan, tetapi sebaiknya betina dikawinkan pada saat berumur lebih dari 10 bulan.
Jumlah anak: 1-4, rata-rata 1-2 ekor
Masa Hamil: 14-16 hari, SG yg sedang hamil tidak memiliki ciri2/tanda2 khusus.
Pola makan : omnivora
Sugar
glider adalah marsupial (mamalia berkantung). Marsupial hanya
menghabiskan waktu yang singkat untuk perkembangan di dalam perut
induknya, sisanya dihabiskan didalam kantung indukanya. saat lahir
bentuknya belum sempurna, hanya sebesar butiran beras dengan berat + -
0.19 gram. Setelah lahir, bayi marsupial akan merangkak ke kantong
ibunya dengan bantuan air liur sang ibu dan pemberian makanan lewat susu
ibunya dan terus tumbuh dan berkembang.
Joey didalam kantung
sang ibu + - 8 minggu disaat inilah yg sering disebut Joey IP/in pouch.
(masa2 inilah yg sering teman2 sebut hamil, sebenarnya adalah masa joey
IP). Berikan asupan makanan yg tinggi protein dan calcium untuk sang ibu. Setelah +- 8 minggu joey akan keluar dari kantung ibunya, disaat inilah yg sering disebut OOP/ Out of pouch. Saat
OOP, joey telah memiliki tubuh yg sempurna, bahkan gigi mereka telah
tumbuh, hanya mata yg belum terbuka. + - 10 - 12hr. Setelah OOP mata joey
akan perlahan terbuka. Setelah OOP biarkan sang ibu yg mengurus joey secara full. Usia joey yg cocok untuk proses bonding 7-12 minggu oop.
Ini gambar induk dan joey nya, broo!!
agi
Penghuni Kampus yang tinggal di rumah ataupun di kontrakan, tidak
jarang memelihara binatang menjadi kegiatan yang mengasyikkan. Kehadiran
hewan lucu nan menggema - See more at:
http://ipk.sinarharapan.co/ipk/read/150722114/hewan-peliharaan-yang-ternyata-dilindungi#sthash.66vQGDeA.dpuf
Bagi Penghuni Kampus yang tinggal di rumah ataupun di kontrakan,
tidak jarang memelihara binatang menjadi kegiatan yang mengasyikkan.
Kehadiran hewan lucu nan menggemaskan dapat menjadi penghibur kala
Penghuni Kampus pulang kuliah. Saking sayangnya, pasti banyak di antara
kalian yang menganggap hewan peliharaan sebagai sahabat.
Oleh
banyak penelitian, memelihara hewan dianggap sebagai kegiatan positif
yang membuat seseorang lebih merasa bahagia dan berharga. Bahkan untuk
anak kecil, memelihara binatang jinak sangat dianjurkan untuk
menumbuhkan sikap sosialisasi dan kedisiplinan. Tak heran hewan-hewan
lucu, seperti anjing dan kucing, menjadi kesayangan banyak keluarga.
Statusnya sebagai hewan peliharaan malah kadang berubah menjadi anggota
keluarga.
Asal Penghuni Kampus tahu nih,
ternyata bagi beberapa orang, hobi memelihara hewan tidak sekadar
berhenti di anjing dan kucing. Di antara Penghuni Kampus pastinya juga
ada yang senang memburu satwa-satwa unik yang lucu untuk dirawat dan
disayang.
Kalau Penghuni Kampus tipe yang
seperti ini, kamu harus berhati-hati supaya tidak sampai memelihara
hewan langka yang dilindungi. Salah-salah kamu bisa kena pidana karena
melanggar Undang-Undang Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya. Ancaman hukumannya bahkan bisa sampai
dipenjara lima tahun. Seram kan?
Apalagi,
ternyata masih banyak hewan dilindungi yang dijual bebas di pasaran.
Bisa jadi Penghuni Kampus nggak sadar bahwa peliharaannya termasuk yang
dilindungi. Banyak loh yang seperti itu, tidak menyadari bahwa hewan
peliharaannya adalah satwa yang dilindungi. Berikut hewan-hewan
dilindungi yang sering kali ditemukan sebagai peliharaan seseorang.
1. “Sugar Glider”
Hewan
lucu dan imut-imut ini memang sedang tren beberapa tahun belakangan
ini. Binatang sejenis tupai ini dianggap ramah dan mudah diangkut ke
mana-mana sehingga banyak dipelihara orang. Di alam liar, binatang ini
banyak tersebar di tanah Papua-Australia.
Tidak banyak yang tahu bahwa sugar glider termasuk
hewan yang dilindungi di alam bebas. Jadi, pemeliharaan terhadap satwa
jenis ini hanya boleh dilakukan kepada keturunan sugar glider
yang memang telah dikembangbiakkan sebelum aturan perlindungannya
berlaku. Jadi, Penghuni Kampus yang mau memelihara tupai manis ini
sebaiknya menelusuri dulu jejak penjualnya supaya tidak menemui masalah
kepemilikan ke depannya.
2. Kukang
Penghuni
Kampus pasti tahu dong tokoh Sid dalam film Ice Age. Ya, itulah si
kukang populer yang secara tidak langsung berimbas ke peningkatan
penjualan primata itu. Tidak sebesar Sid, bentuk asli kukang cenderung
mungil dengan mata tajam dan bulat. Kukang lumayan digandrungi untuk
dipelihara karena menggemaskan dan cenderung jinak.
Padahal,
jinaknya kukang itu karena giginya dipotong sebelum diperdagangkan.
Kasihan kan. Itu juga yang membuat kukang sering stres dan cepat mati.
Bahkan sekarang, primata jenis kukang termasuk hewan yang hampir punah.
Jadi, bagi Penghuni Kampus yang mau memelihara binatang yang satu ini,
mendingan cepat mengurungkan niat ya.
3. Tukik
Binatang
kecil memang selalu mengundang keinginan Penghuni Kampus untuk
memeliharanya, termasuk saat melihat tukik. Anak penyu hijau ini
dianggap menggemaskan dan tidak memerlukan usaha keras untuk
memeliharanya. Tanggapan itu membuat banyak tukik yang dipelihara mati
sebab perawatannya salah. Yang paling umum, binatang ini ditaruh di air
tawar, padahal habitat aslinya adalah laut.
Termasuk
hewan yang dilindungi, nggak seharusnya Penghuni Kampus memelihara
generasi penerus dari penyu hijau ini. Di alam liar saja, tidak sampai
10 tukik dari 1.000 ekor yang mampu bertahan hingga dewasa. Kalau
ditambah gangguan dari tangan jahil manusia, lama-lama binatang imut ini
bisa hilang dari peradaban.
4. Kakatua Jambul Kuning
Buat
Penghuni Kampus pencinta burung, nggak semua jenis burung bisa
dipelihara secara bebas loh. Salah satu burung yang dilindungi adalah
kakatua jambul kuning. Meskipun sudah ditetapkan sebagai hewan yang
dilindungi, masih banyak saja orang yang memeliharanya.
Sebenarnya,
status kakatua jambul kuning ini sama seperti sugar glider. Hewan
langka ini masih bisa dipelihara asalkan yang berasal dari penangkaran.
Jadi, saat mau memelihara kakatua jambul kuning, Penghuni Kampus harus
pintar-pintar mengecek asal usulnya ya. Jambul kuning yang berasal dari
penangkaran biasanya memiliki sertifikat resmi. Coba cek kelengkapan
dokumennya sebelum membeli.
Bagaimanapun,
hewan-hewan yang dilindungi lebih baik dikonservasi. Lucu sih lucu, cuma
nggak seru juga kan kalau akhirnya binatang tersebut punah akibat salah
asuhan selama dipelihara manusia. Kasihan nanti anak cucu Penghuni
Kampus yang nggak bisa melihat lagi betapa menggemaskannya para satwa
itu.
Bagi Penghuni Kampus yang tinggal di rumah ataupun di kontrakan,
tidak jarang memelihara binatang menjadi kegiatan yang mengasyikkan.
Kehadiran hewan lucu nan menggemaskan dapat menjadi penghibur kala
Penghuni Kampus pulang kuliah. Saking sayangnya, pasti banyak di antara
kalian yang menganggap hewan peliharaan sebagai sahabat.
Oleh
banyak penelitian, memelihara hewan dianggap sebagai kegiatan positif
yang membuat seseorang lebih merasa bahagia dan berharga. Bahkan untuk
anak kecil, memelihara binatang jinak sangat dianjurkan untuk
menumbuhkan sikap sosialisasi dan kedisiplinan. Tak heran hewan-hewan
lucu, seperti anjing dan kucing, menjadi kesayangan banyak keluarga.
Statusnya sebagai hewan peliharaan malah kadang berubah menjadi anggota
keluarga.
Asal Penghuni Kampus tahu nih,
ternyata bagi beberapa orang, hobi memelihara hewan tidak sekadar
berhenti di anjing dan kucing. Di antara Penghuni Kampus pastinya juga
ada yang senang memburu satwa-satwa unik yang lucu untuk dirawat dan
disayang.
Kalau Penghuni Kampus tipe yang
seperti ini, kamu harus berhati-hati supaya tidak sampai memelihara
hewan langka yang dilindungi. Salah-salah kamu bisa kena pidana karena
melanggar Undang-Undang Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya. Ancaman hukumannya bahkan bisa sampai
dipenjara lima tahun. Seram kan?
Apalagi,
ternyata masih banyak hewan dilindungi yang dijual bebas di pasaran.
Bisa jadi Penghuni Kampus nggak sadar bahwa peliharaannya termasuk yang
dilindungi. Banyak loh yang seperti itu, tidak menyadari bahwa hewan
peliharaannya adalah satwa yang dilindungi. Berikut hewan-hewan
dilindungi yang sering kali ditemukan sebagai peliharaan seseorang.
1. “Sugar Glider”
Hewan
lucu dan imut-imut ini memang sedang tren beberapa tahun belakangan
ini. Binatang sejenis tupai ini dianggap ramah dan mudah diangkut ke
mana-mana sehingga banyak dipelihara orang. Di alam liar, binatang ini
banyak tersebar di tanah Papua-Australia.
Tidak banyak yang tahu bahwa sugar glider termasuk
hewan yang dilindungi di alam bebas. Jadi, pemeliharaan terhadap satwa
jenis ini hanya boleh dilakukan kepada keturunan sugar glider
yang memang telah dikembangbiakkan sebelum aturan perlindungannya
berlaku. Jadi, Penghuni Kampus yang mau memelihara tupai manis ini
sebaiknya menelusuri dulu jejak penjualnya supaya tidak menemui masalah
kepemilikan ke depannya.
2. Kukang
Penghuni
Kampus pasti tahu dong tokoh Sid dalam film Ice Age. Ya, itulah si
kukang populer yang secara tidak langsung berimbas ke peningkatan
penjualan primata itu. Tidak sebesar Sid, bentuk asli kukang cenderung
mungil dengan mata tajam dan bulat. Kukang lumayan digandrungi untuk
dipelihara karena menggemaskan dan cenderung jinak.
Padahal,
jinaknya kukang itu karena giginya dipotong sebelum diperdagangkan.
Kasihan kan. Itu juga yang membuat kukang sering stres dan cepat mati.
Bahkan sekarang, primata jenis kukang termasuk hewan yang hampir punah.
Jadi, bagi Penghuni Kampus yang mau memelihara binatang yang satu ini,
mendingan cepat mengurungkan niat ya.
3. Tukik
Binatang
kecil memang selalu mengundang keinginan Penghuni Kampus untuk
memeliharanya, termasuk saat melihat tukik. Anak penyu hijau ini
dianggap menggemaskan dan tidak memerlukan usaha keras untuk
memeliharanya. Tanggapan itu membuat banyak tukik yang dipelihara mati
sebab perawatannya salah. Yang paling umum, binatang ini ditaruh di air
tawar, padahal habitat aslinya adalah laut.
Termasuk
hewan yang dilindungi, nggak seharusnya Penghuni Kampus memelihara
generasi penerus dari penyu hijau ini. Di alam liar saja, tidak sampai
10 tukik dari 1.000 ekor yang mampu bertahan hingga dewasa. Kalau
ditambah gangguan dari tangan jahil manusia, lama-lama binatang imut ini
bisa hilang dari peradaban.
4. Kakatua Jambul Kuning
Buat
Penghuni Kampus pencinta burung, nggak semua jenis burung bisa
dipelihara secara bebas loh. Salah satu burung yang dilindungi adalah
kakatua jambul kuning. Meskipun sudah ditetapkan sebagai hewan yang
dilindungi, masih banyak saja orang yang memeliharanya.
Sebenarnya,
status kakatua jambul kuning ini sama seperti sugar glider. Hewan
langka ini masih bisa dipelihara asalkan yang berasal dari penangkaran.
Jadi, saat mau memelihara kakatua jambul kuning, Penghuni Kampus harus
pintar-pintar mengecek asal usulnya ya. Jambul kuning yang berasal dari
penangkaran biasanya memiliki sertifikat resmi. Coba cek kelengkapan
dokumennya sebelum membeli.
Bagaimanapun,
hewan-hewan yang dilindungi lebih baik dikonservasi. Lucu sih lucu, cuma
nggak seru juga kan kalau akhirnya binatang tersebut punah akibat salah
asuhan selama dipelihara manusia. Kasihan nanti anak cucu Penghuni
Kampus yang nggak bisa melihat lagi betapa menggemaskannya para satwa
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar