Bagi Anda pecinta hewan, Anda perlu mengenal
hewan yang satu ini. Hewan eksotik asli dari wilayah Timur Indonesia
yaitu, Papua. Hewan ini bernama Sugar Glider atau dalam nama ilmiahnya
disebut dengan Petaurus Brevicep. Dinamakan
Sugar Glider karena hewan yang satu ini menyukai makanan yang
manis-manis. Sugar Glider termasuk hewan marsupial atau berkantung.
Sepintas terlihat seperti tupai. Hewan ini memiliki kantung pada betina
seperti pada Kanguru dan Koala. Sugar glider belakangan ini sedang naik
daun dan digemari untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan karena
terlihat imut dan lucu. Tubuhnya yang kecil membuatnya bisa dibawa
kemana-mana karena bisa dimasukan dalam saku. Mungkin, karena itulah
muncul istilah Sugar Glider sebagai peliharaan saku.
Ada beberapa macam jenis Sugar Glider. Biasanya dibedakan dari corak warna yang dimilikinya seperti jenis black beauty/grey. Jenis ini banyak dipelihara oleh masyarakat karena memiliki bulu berwarna abu-abu. Ada juga jenis cinnamons dengan warna lebih kecokelatan dan lions dengan corak wana abu-abu kekuning emasan.
Cara pemeliharaan dan perawatan Sugar Glider cukup mudah. Yang penting adalah kebersihan kandang yang harus selalu terjaga. Selain tentunya perhatian dan kasih sayang pemiliknya karena Sugar Glider hewan termasuk hewan yang manja. Setelah lama dipelihara, hewan ini akan mengenali pemiliknya berdasarkan bau tubuhnya. Untuk makanannya cukup mudah. Mulai dari bubur bayi, serangga seperti jangkrik dan ulat hongkong ataupun makanan Sugar Glider yang telah dikemas dan sudah diperjualbelikan di toko-toko hewan.
Sugar Glider merupakan hewan yang berkoloni. Biasannya sang jantan melakukan poligami dengan sejumlah hewan betina. Sugar glider dalam bereproduksi tidak mengenal musim dan biasa menghasilkan 1-2 Joey (sebutan untuk Sugar Glider yang masih kecil). Nah, si Joey Sugar Glider ini biasanya berada dalam kantung induknya selama 2 bulan. Setelah itu, mereka akan keluar dari kantung induknya (istilahnya out of pouch/oop). Sugar Glider tercatat mampu hidup 5-10 tahun.
Berawal dari sharing dan bertukar info tentang Sugar Glider pada 7 April 2011 di sebuah jaringan sosial media, akhirnya dibentuk komunitas Pecinta Sugar Glider Indonesia atau yang disingkat menjadi KPSGI. Saat ini KPSGI memiliki 13 regional Wilayah. Jumlah anggota yang tergabung dalam sosial media Facebook berjumlah 6.000 orang.
Biasanya, setiap wilayah rutin mengadakan acara gathering untuk sharing tukar menukar infomasi. ” Ikut komunitas ini, selain menambah wawasan soal keberadaan Sugra Glider, juga untuk menambah teman,'' kata Sandro, yang juga dikenal sebagai koordinator KPSGI pusat.
Saat ini anggota KPSGI sudah banyak yang mengembakbiakan Sugar Glider. Proses pengembangbiakannya tidaklah terlalu sulit hal ini dilakukan tentunnya untuk menjaga populasi dan melestarikan keberadaan Sugar Glider.
Oya, bagi Anda yang ingin membeli Sugar Glider dari para peternak Sugar Glider di komunitas, harganya relatif sedang sekitar 400-700 ribu rupiah.
Bagaimana, Anda tertarik untuk memelihara Sugar Glider ? Disarankan bagi yang tertarik dan ingin memelihara Sugar Glider Pelajari dulu dan kenali tentang hewan ini.
Ada beberapa macam jenis Sugar Glider. Biasanya dibedakan dari corak warna yang dimilikinya seperti jenis black beauty/grey. Jenis ini banyak dipelihara oleh masyarakat karena memiliki bulu berwarna abu-abu. Ada juga jenis cinnamons dengan warna lebih kecokelatan dan lions dengan corak wana abu-abu kekuning emasan.
Cara pemeliharaan dan perawatan Sugar Glider cukup mudah. Yang penting adalah kebersihan kandang yang harus selalu terjaga. Selain tentunya perhatian dan kasih sayang pemiliknya karena Sugar Glider hewan termasuk hewan yang manja. Setelah lama dipelihara, hewan ini akan mengenali pemiliknya berdasarkan bau tubuhnya. Untuk makanannya cukup mudah. Mulai dari bubur bayi, serangga seperti jangkrik dan ulat hongkong ataupun makanan Sugar Glider yang telah dikemas dan sudah diperjualbelikan di toko-toko hewan.
Sugar Glider merupakan hewan yang berkoloni. Biasannya sang jantan melakukan poligami dengan sejumlah hewan betina. Sugar glider dalam bereproduksi tidak mengenal musim dan biasa menghasilkan 1-2 Joey (sebutan untuk Sugar Glider yang masih kecil). Nah, si Joey Sugar Glider ini biasanya berada dalam kantung induknya selama 2 bulan. Setelah itu, mereka akan keluar dari kantung induknya (istilahnya out of pouch/oop). Sugar Glider tercatat mampu hidup 5-10 tahun.
Berawal dari sharing dan bertukar info tentang Sugar Glider pada 7 April 2011 di sebuah jaringan sosial media, akhirnya dibentuk komunitas Pecinta Sugar Glider Indonesia atau yang disingkat menjadi KPSGI. Saat ini KPSGI memiliki 13 regional Wilayah. Jumlah anggota yang tergabung dalam sosial media Facebook berjumlah 6.000 orang.
Biasanya, setiap wilayah rutin mengadakan acara gathering untuk sharing tukar menukar infomasi. ” Ikut komunitas ini, selain menambah wawasan soal keberadaan Sugra Glider, juga untuk menambah teman,'' kata Sandro, yang juga dikenal sebagai koordinator KPSGI pusat.
Saat ini anggota KPSGI sudah banyak yang mengembakbiakan Sugar Glider. Proses pengembangbiakannya tidaklah terlalu sulit hal ini dilakukan tentunnya untuk menjaga populasi dan melestarikan keberadaan Sugar Glider.
Oya, bagi Anda yang ingin membeli Sugar Glider dari para peternak Sugar Glider di komunitas, harganya relatif sedang sekitar 400-700 ribu rupiah.
Bagaimana, Anda tertarik untuk memelihara Sugar Glider ? Disarankan bagi yang tertarik dan ingin memelihara Sugar Glider Pelajari dulu dan kenali tentang hewan ini.
http://static.republika.co.id/uploads/images/inline/sugarglider.jpg |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar