http://cdn-2.tstatic.net/jambi/foto/bank/images/13112015_sugar-glider_20151113_160144.jpg |
HEWAN imut satu ini, sudah tidak asing lagi bagi para pecinta binatang atau animal lovers. Sugar Glider yang merupakan hewan eksotik asli Papua ini memiliki banyak penggemar. Di Jambi, sejumlah pecinta binatang bernama ilmiah Petaurus Brevicep ini membentuk komunitas bernama Jambi Sugar Glider Community (Jasuggie.com). Ketua Jassugie.com, Nofry Andrian Saputra atau kerap disapa Ojik mengatakan, komunitas mereka sudah ada sejak 3 tahun lalu. "Tapi baru aktif ngumpul dua tahun terakhir," sebutnya.
http://cdn-2.tstatic.net/jambi/foto/bank/images/13112015_sugar-glider2_20151113_160133.jpg |
Biasanya para anggota komunitas berkumpul setiap Hari Minggu di GOR Kotabaru Jambi pada sore hari. Dalam kesempaatan itu mereka bersosialisasi dan saling bertukar informasi mengenai perawatan hewan berkantung tersebut. Menurut sejarahnya, dinamakan Sugar Glider karena hewan satu ini menyukai makanan yang manis-manis. Ojik mengatakan, Sugar Glider sepintas mirip tupai. Namun pada betina, hewan ini berkantung mirip kangguru atau koala. "Cuma dia bisa terbang, melayang karena ada seperti sayap. Hewan ini unik. Kalau ditaruh di suatu tempat, kita panggil, dia pasti datang. Kalau ditaruh diatas lemari, kita panggil dia bisa melayang menghampiri kita,"ungkapnya.
http://cdn-2.tstatic.net/jambi/foto/bank/images/13112015_sugar-glider3_20151113_160249.jpg |
Sedikitnya ada 20an orang yang tergabung dalam komunitas dan kepincut dengan hewan bertubuh mungil ini. Ojik mengatakan berat tubuh mungil Sugar Glider hanya di bawah 2 ons. Jika lebih dari itu maka ia obesitas. Sugar Glider mengenal tuannya dari penciuman. Itulah sebabnya ia harus sering dipegang atau diajak bermain. "Dia akrab dengan manusia dari penciuman bau badan. Makanya harus sering kita gendong dan pegang. Biar dia akrab dengan wangi kita," sebut Ojik.
http://cdn-2.tstatic.net/jambi/foto/bank/images/13112015_sugar-glider4_20151113_160426.jpg |
Meski demikian, Ojik mengelak jika memelihara si imut satu ini merupakan suatu hal yang repot. Sebaliknya, ia menilai Sugar Glider justru beda dengan hewan lain yang manja dalam perawatan. "Makannya tidak repot. Paling bubur SUN. Kalau dua ekor, satu bulan paling cuma habis Rp 70ribu. Terus bisa sesekali diberi jangkrik. Gak repotlah," ungkapnya. Lantas darimana hewan tersebut didapat? Yang pasti, Sugar Glider tidak ditemukan liar di Jambi. Umumnya anggota komunitas adopsi dari sesama anggota yang sugar glidernya sudah melahirkan.
http://cdn-2.tstatic.net/jambi/foto/bank/images/13112015_sugar-glider5_20151113_160511.jpg |
"Dia melahirkan cuma 2 anak. Karena dalam kantungnya cuma cukup dua anak. Dia bisa melahirkan lagi dalam jarak 6 bulan," pungkas Ojik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar