Jumat, 18 Maret 2016

Pendapat Anggota KPSGI Tentang Sugar Glider

Komunitas Pecinta Hewan Tak Rela Sugar Glider Diklaim Australia
http://cdn-2.tstatic.net/jateng/foto/bank/images/puji-lestari-anggota-pecinta-sugar-glider-indonesia-regional-semarang.jpg
Puji Lestari anggota pecinta sugar glider Indonesia regional Semarang. Komunitas pecinta hewan Indonesia tak rela jika hewan mungil sugar glider diklaim Australia


Hewan berukuran sekitar 20 sentimeter itu melompat ke berbagai sisi kandang berjeruji besi. Sekilas hewan ini mirip tupai, tapi memiliki tubuh yang kecil dan wajah berbeda. Posum melayang atau juga dikenal dengan nama sugar glider (SG), begitu nama hewan tersebut. Di Indonesia sugar glider mulai populer pada 2011 sebagai hewan peliharaan. Super glider juga dikenal lantaran sosok Ivan Saputra, finalis Indonesian Idol 2012. Ivan tercatat dalam anggota Komunitas Pencinta Sugar Glider Indonesia (KPSGI) di Jakarta.

Setelah Jakarta, sugar glider juga mewabah ke masyarakat Semarang. Pada 2 Mei 2012, secara resmi KPSGI regional Semarang dibentuk dengan koordinator pertama, Egi Gozali. "Awalnya KPSGI aktif berkomunikasi di jejaring sosial Facebook. KPSGI itu tadinya berisi kumpulan orang-orang di seluruh Indonesia. Karena Mas Egi sering aktif sharing di grup itu dan menyatakan dirinya ada di Semarang, kami sesama pencinta SG pun ingin ada komunitas sendiri di Semarang," ujar koordinator baru KPSGI, Rahardian Rizqi. Pria yang akrab disapa Geleng ini menuturkan, Egi bersama sekitar lima orang teman pada 2 Mei 2012 berkumpul di Taman KB, Jalan Menteri Supeno. Sambil membawa sugar glider, bersepakat membuat KPSGI Regional Semarang dengan persetujuan KPSGI pusat. "Ngobrol-ngobrol di Facebook, siapa saja yang sudah punya SG di Semarang, lalu kami janjian berkumpul. Saat itu juga kami tetapkan sebagai berdirinya komunitas dengan memilih koordinator Mas Egi," jelas Rahardian.

Sampai sekarang koordinator sudah berganti dua kali. Dari Egi Gozali yang menjabat satu tahun, kemudian, Rezky Ginanjar satu tahun, dan baru terpilih beberapa waktu lalu Rahardian. Anggota yang tercatat di grup Facebook KPSGI Reg Semarang sekitar 50-an orang. Lalu, yang aktif dalam kegiatan kumpul tiap sabtu malam di Jalan Pahlawan sekitar 20-30 orang. "Komunitas ini selain memiliki manfaat mengenai perawatan, pengobatan, dan hal-hal yang menyangkut SG juga aktif bersosialisasi. Kami ingin masyarakat tahu bahwa SG adalah binatang asli Indonesia. Bukan dari Thailand atau negara Asia Tenggara lainnya," kata pria yang sehari-hari bekerja di navigasi penerbangan Perum LPPNPI (Airnav) tersebut. Rahardian tidak ingin hewan yang punya habitat di Papua dan beberapa wilayah di Australia itu diaku-aku oleh negara yang tidak memiliki ekosistem Suger Glider. "Selain kumpul saat sabtu malam, kami juga aktif datang di car free day. Selain itu beberapa kali kami kunjungi sekolah-sekolah di Semarang untuk sosialisasikan SG," lanjut Rahardian.

Belum lama ini, KPSGI Regional Semarang datang ke SD Theresiana dan SMAN 10 Semarang, bersama komunitas lain untuk sosialisasi. "Biasanya kami juga sama-sama dengan komunitas lain untuk sosialisasi.Namun kadang KPSGI saja, banyak siswa yang tertarik dan ada juga yang takut digigit," ujar Rahardian.



media support and sponsored:
Selamat Datang Pets-Lover...Terima Kasih Sudah Berkunjung Dan Nikmatilah Pelayanan Dari Kami!!!
Pets Lover Indonesia Hamster IndonesiaGuppy Indonesia Jual AnjingJual Kucing Landak Mini MurahJual Sugar Glider img

Tidak ada komentar:

Posting Komentar