http://berita.beritajatim.com/brt155849274.jpg |
Jika anda
ingin memiliki hewan peliharaan yang jinak seperti anjing, namun
berukuran kecil, tupai terbang asal Papua, atau Sugar Glider, bisa jadi
pilihan. Selain kecil hewan ini bisa disimpan di dalam saku, perawatan
hewan ini juga tergolong mudah. Di sudut gelaran acara Car Free
Day (CFD), di Jl Ijen, Kota Malang terdapat sekelompok pemuda sedang
asyik bermain dengan hewan peliharaan, berukuran kecil, yang merambat di
tubuhnya. Bukan ular atau reptil, namun ini adalah sugar
glider, hewan sejenis kangguru, yang habitat aslinya dari pulau paling
ujung Indonesia, Papua. Sekilas mirip tikus dewasa, hewan ini memiliki
panjang berkisar 25 hingga 30 sentimter.
Kelompok pemuda-pemudi ini adalah pecinta Sugar Glider Indonesia, yang tergabung dalam Komunitas Pencinta Sugar Glider Indonesia (KPSGI) Malang, yang saling bertukar informasi, seputar hewan peliharaan yang lucu milik mereka. Tak hanya saling tukar informasi, pemilik sugar glider ini juga sesekali menunjukkan kebolehan hewan lucu mereka. Seperti terbang dari jarak 1 meter, atau berlari mengejar ke arah pemiliknya yang pergi. Sugar glider bisa terbang jarak pendek, karena di sela kaki dan tangannya, ada bagian yang menyerupai sayap. Menurut salah satu anggota komunitas, Alep Pradita, ia menyukai sugar glider sebagai hewan peliharaan, karena memiliki bentuk wajah yang innocent. Selain itu, bentuk yang kecil, dan mudah dibawa kemanapun pergi, juga menjadi alasannya. "Ya karena hewan lucu, hewan sosial, dan betuknya yang kecil gak bikin ribet kalau dibawa pergi," ujarnya (25/10/2015).
Perawatannya pun mudah, cukup dimandikan 2 kali seminggu sekali, serta untuk makanannya cukup dengan bubur bayi, jangkrik, ulat, atau makanan khusus sugar glider yang bisa didapatkan di toko pakan hewan. Sementara itu, Ketua Komunitas ini Benny Pradana mengatakan, komunitas ini terbentuk di bulan September 2012 lalu. Saat itu jumlah anggota hanya beberapa orang, namun saat ini meningkat hingga mencapai 75 anggota aktif. "kendalanya waktu kumpul, karena mayoritas anggota mahasiswa jadi susah kumpul, karena berbenturan dengan jadwal kuliah," katanya.
Untuk memiliki seekor sugar glider, tak perlu membeli dengan harga mahal, cukup Rp 300-400 ribu, tergantung usianya. Namun untuk jenis khusus, yakni Leucistict harganya mencapai Rp 17 juta.
Kelompok pemuda-pemudi ini adalah pecinta Sugar Glider Indonesia, yang tergabung dalam Komunitas Pencinta Sugar Glider Indonesia (KPSGI) Malang, yang saling bertukar informasi, seputar hewan peliharaan yang lucu milik mereka. Tak hanya saling tukar informasi, pemilik sugar glider ini juga sesekali menunjukkan kebolehan hewan lucu mereka. Seperti terbang dari jarak 1 meter, atau berlari mengejar ke arah pemiliknya yang pergi. Sugar glider bisa terbang jarak pendek, karena di sela kaki dan tangannya, ada bagian yang menyerupai sayap. Menurut salah satu anggota komunitas, Alep Pradita, ia menyukai sugar glider sebagai hewan peliharaan, karena memiliki bentuk wajah yang innocent. Selain itu, bentuk yang kecil, dan mudah dibawa kemanapun pergi, juga menjadi alasannya. "Ya karena hewan lucu, hewan sosial, dan betuknya yang kecil gak bikin ribet kalau dibawa pergi," ujarnya (25/10/2015).
Perawatannya pun mudah, cukup dimandikan 2 kali seminggu sekali, serta untuk makanannya cukup dengan bubur bayi, jangkrik, ulat, atau makanan khusus sugar glider yang bisa didapatkan di toko pakan hewan. Sementara itu, Ketua Komunitas ini Benny Pradana mengatakan, komunitas ini terbentuk di bulan September 2012 lalu. Saat itu jumlah anggota hanya beberapa orang, namun saat ini meningkat hingga mencapai 75 anggota aktif. "kendalanya waktu kumpul, karena mayoritas anggota mahasiswa jadi susah kumpul, karena berbenturan dengan jadwal kuliah," katanya.
Untuk memiliki seekor sugar glider, tak perlu membeli dengan harga mahal, cukup Rp 300-400 ribu, tergantung usianya. Namun untuk jenis khusus, yakni Leucistict harganya mencapai Rp 17 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar