Mungkin nama sugar glider tidak sefamiliar hewan peliharaan lainya
seperti hamster, kucing atau bahkan anjing, namun hewan mungil yang satu
ini juga sangat cocok bagi anda yang mungkin sedang mencari hewan
peliharaan. Sugar glider sendiri termasuk dalam jenis hewan marsupial
dari keluarga mamalia seperti kangguru dan juga koala karena hewan ini
juga memiliki kantung. Meskipun jika dilihat sepintas Sugar glider (SG)
memiliki bentuk seperti tupai atau tikus akan tetapi mereka memiliki
jenis yang berbeda karena seperti yang sudah dikelaskan bahwa sugar
glider merupakan jenis marsupial sedangkan tupai, tikus maupun hamster
termasuk jenis hewan pengerat.
 |
| https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQhWDbCRODMNTFg4iHagMBo-zbZOF-9qE4RKy90ivqkm8CX1Y474-O1M1-fjItNiWMIO4N4Mw_AbHFmwqc0b5ARxQkUTfLPqMa1TjkQu1fQn9DJVBb6ezS21iBbmqFANcbESDVkDO39Bg/s1600/sugar-glider.jpg |
Yang membuat SG sangat cocok sebagai peliharaan adalah sifatnya yang
mudah jinak (jika sudah di bonding). Selain mudah jinak SG juga
merupakan hewan peliharaan yang tergolong tidak membutuhkan pengeluaran
yang cukup banyak karena hewan ini merupakan hewan pemakan segala
seperti buah dan serangga, akan tetapi banyak yang memberi hewan ini
makanan pokok berupa bubur bayi sehingga sangat murah sekali dalam hal
perawatanya. Nah bagi anda yang mungkin memiliki rencana untuk
memelihara hewan lucu ini mungkin kami akan memberikan sedikit tips-tips
bagaimana cara merawatnya.
SEBELUM MEMBELI SUGAR GLIDER
- Anda harus memastikan bahwa anda memiliki waktu yang cukup untuk merawat SG
- Memiliki kandang dengan ukuran yang cukup besar dikarenakan SG termasuk hewan yang sangat aktif
- Pelajari terlebih dahulu tentang karakteristik dan juga cara pemeliharaan SG
- Cari info tentang penjual yang bisa dipercaya. Usahakan untuk memilih pnejual yang memberi support dan juga konsultasi setidaknya selama 1 bulan setelah anda membeli SG
- Anda harus berhati-hati karena banyak penipuan berupa SG Wild Caught (WC). SG WC adalah SG yang ditangkap dari hutan dan keadaanya masih liar dan juga memiliki resiko membawa penyakit maupun cacat. Banyak kejadian dimana SG WC yang dibeli akhirnya mati beberapa hari kemudian. Untuk itulah mengapa memilih penjual SG sangatlah penting dan sangat disarankan untuk membeli SG dari peternakan agar menjamin kualitas.
- Jangan membeli SG yang terlalu muda, usia minimal 1,5 bualn atau 2 bulan
- Pilih SG yang memiliki kualitas yang baik, sehat, aktif dan juga memiliki anggota tubuh yang lengkap, gigi tidak dipoting dan bulu tidak rontok.
- Sugar Glider sendiri mampu hidup hingga 10 - 14 tahun dengan perawatan yang baik dan benar.
 |
| https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu_LLVO_AStLzWg18rSqmgqH_KZB9jWVR49mRpAqS-0kHz_pgTSPYq0p-1VgLCNJn-qTWUemruo9bajuFfYlF6tQBW8RfK73xqTc3W7lVdrVYOff1mE3UAD66n2vxvzYs5n-sq068op0M/s1600/Sugar_glider-3.jpg |
SETELAH MEMBELI SUGAR GLIDER
- Pastikan selalu tersedia air minum yang bersih (usahakan jangan air keran). Lebih baik menggunakan tempat minum dengan model dot seperti yang digunakan untuk hamster karena tertutup dan juga lebih bersih dibandingkan dengan wadah terbuka. Pengenalan dot sebagai tempat minum bisa dengan memberi campuran madu ke dalam air dalam dot, kemudian sodorkan ujung dot tersebut ke mulut SG agar dia mengerti.
- Letakkan kandang SG di tempat yang aman dan jauhkan dari kandang hewan peliharaan lain jika ada, Jauhkan juga dari tempat yang kira-kira memiliki resiko munculnya suara keras karena SG sangat mudah terkejut.
- SG memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.
- Tanda-tanda jika SG sakit adalah mata sayu, perilaku tidak biasanya, dan bulu rontok.
- Makanan yang harus dihindari adalah: susu, bawang-bawangan, buah yang terlalu kecut dan jika anda tidak yakin mending jangan diberikan.
- Potong kuku SG anda jika sudah terlalu panjang.
- Anda dapat memberikan SG anda jangkrik ataupun serangga lainya namun anda harus mewaspadai potensi afatoksin pada jangkrik.
- Perilaku di luar kebiasaan tentunya bisa menjadi indikasi terjadinya masalah pada SG. Masalah kesehatan sebaiknya dikonsultasikan pada dokter hewan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar