http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Sugar-Glider-.jpg |
Binatang
asli dari wilayah paling Timur Indonesia, Papua, ini semakin digemari
masyarakat. Tak hanya pet shop yang menjual, tetapi ramai dijualbelikan
lewat online. Sang primadona tersebut adalah sugar glider atau
possum layang. Binatang marsupial yang hidup di hutan Papua ini memiliki
berat sekitar 300 gram. Dengan fisik menyerupai tupai dan koala. Mirip
tupai karena mereka dapat melayang dan mirip koala karena memiliki
kantung di perutnya. Namun, karena belakangan ini popularitasnya
meningkat, sugar glider dieksplotasi dengan tujuan keuntungan semata.
Tanpa mementingkan unsur pelestariannya. "Sekarang ada sugar
glider yang disalahgunakan, ngakunya sugar glider golden, padahal itu
di-bleaching putih kekuning-kuningan, berkali-kali dicelup ke bahan
kimia. Kalau uang black beauty disemir hitam," kata Majo, penggiat
Komunitas Pecinta Sugar Glider Indonesia (KPSGI) kepada Tribun. Tak
sedikit pula gigi dan kuku sugar glider dipangkur. Binatang "palsu"
tersebut banyak dijumpai di pet shop, online shop, dan pasar hewan.
Harga yang ditawarkan untuk jenis golden dan black beauty palsu bisa
mencapai Rp 2 juta. Padahal sugar glider pada umumnya yang berwana hitam
keabu-abuan harganya hanya dipatok Rp 500 ribu. "Kalau ditawarkan
sugar glider golden atau black beauty di pasaran dengan tujuan
menyelamatkan hewan jangan mau," imbau perempuan yang memiliki 30 sugar
glider ini.
Sugar glider memiliki beragam jenis, antara lain creamino (crem-albino dengan mata ruby eye), normal, black beauty, grey, cinnamon, albino (mata merah), leukustik (mata hitam), serta mozaik (putih bercak-bercak).
Sugar glider memiliki beragam jenis, antara lain creamino (crem-albino dengan mata ruby eye), normal, black beauty, grey, cinnamon, albino (mata merah), leukustik (mata hitam), serta mozaik (putih bercak-bercak).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar