http://www.fendy.web.id/wp-content/uploads/2012/09/healthy-sugar-glider.jpg |
Sugar Glider (petaurus brevicep)
Salah satu binatang yang sedang di gandrungi oleh banyak orang, bagi
sebahagian masyarakat awan mungkin masih asing terdengar di telinga.
Bentuk nya yang kecil mungil dan menggemaskan membuat siapa pun yang
melihat akan jatuh cinta untuk melihat dan mungkin saja ingin
memeliharanya.
Sugar Glider atau dalam bahasa latinnya Petaurus breviceps
adalah sejenis tupai pohon dengan ukuran badan yang relativ kecil
dengan ukuran tubuh kira-kira 24-30 cm dengan berat 4-6 ons, dan karena
kecilnya itu mereka sering disebut hewan peliharaan dalam saku.
Tubuhnya yang imut dan mimik mukanya
yang lucu itu akan mudah membuat para pecinta hewan jatuh cinta
kepadanya. Marsupialia yang satu ini berasal dari belantara Papua,
Tasmania Australia, Papua New Guinea. Sugar Glider memiliki jari-jari
kaki yang besar pada kaki belakang yang berfungsi untuk membantu
berpegangan lebih kuat pada cabang pohon. Dan yang unik lagi di antara
pergelangan tangan dan kaki Sugar glider ditutupi dengan bulu atau
membran yang disebut Patagium. Jadi dikala Sugar glider membentangkan
tangan dan kaki mereka, patagium ini akan tampak seperti sayap yang
membuat Sugar glider melayang di udara.
Sugar glider dewasa
setelah 2 tahun untuk jantan dan untuk betinanya 7 hingga 15 bulan. sang
betina akan bunting eh hamil selama 14 -16 hari kemudian melahirkan 1 /
2 ekor anak, dan kadang hingga 3 ekor. Dalam pelukan sang induk, bayi
Sugar glider berkembang sampai mampu bertahan hidup sendiri.
Satu karakteristik khas yang membentuk
mereka mencapai kematangan seksual adalah “kepala nya botak” di bagian
atas kepala mereka yang sebenarnya adalah kelenjar keringat. Di alam
liar, sugar glider hanya berkembang biak sekali setahun karena iklim dan
kondisi habitat sementara mereka dapat berkembang biak hingga 4 kali
per tahun di penangkaran.
Sugar Glider (Petaurus breviceps)
adalah sejenis marsupial kecil awalnya berasal dari daratan timur dan
utara Australia, New Guinea, dan Kepulauan Bismarck, Tasmania,
Australia. Namun dikatakan juga bahwa hewan ini asli dari Indonesia.
kami tidak tau pasti karena banyaknya sumber.
Ada tujuh subspesies dari P. breviceps:
* P. b. breviceps (Waterhouse, 1839)
* P. b. longicaudatus (Longman, 1924)
* P. b. ariel (Gould, 1842)
* P. b. flavidus (Tate & Archbold, 1935)
* P. b. papuanus (Thomas, 1888)
* P. b. tafa (Tate & Archbold, 1935)
* P. b. biacensis (Ulmer, 1940)
* P. b. longicaudatus (Longman, 1924)
* P. b. ariel (Gould, 1842)
* P. b. flavidus (Tate & Archbold, 1935)
* P. b. papuanus (Thomas, 1888)
* P. b. tafa (Tate & Archbold, 1935)
* P. b. biacensis (Ulmer, 1940)
Di Indonesia, Sugar Glider telah
memiliki komunitas penggemarnya sendiri yang bernama KPSGI (Komunitas
Pecinta Sugar Glider Indonesia). Keunggulan Sugar Glider sebagai hewan
peliharaan adalah karena daya adaptasinya yang tinggi, tidak takut
manusia, dan mudah dipelihara. Binatang kecil ini juga mudah dibawa
kemanapun, tempat kesukaannya saat bepergian adalah di dalam saku celana
pemiliknya sehingga hewan imut ini dikenal sebagai ”Hewan Peliharaan
dalam Saku“.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar