Namanya Sugar glider (Petaurus breviceps),
hewan ini memang terlihat imut dan lucu. Bila dikeluarkan dari kandang, ia akan berlari-lari naik turun
badan sang empunya dengan lincahnya. Hewan ini mengingatkan seperti seekor
tupai terbang yang pandai meloncat dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan
ukuran badan yang mungil maka tak mengherankan hewan kesayangan ini disebut
pula sebagai 'pocket pets'. Asal muasal nama
hewan ini mungkin karena kebiasaan dan kemampuannya, maka orang
menggabungkan menjadi sebutan panggilan hewan ini. Dari namanya, sugar karena
hewan ini suka akan makanan yang berasa manis dan glider - dengan selaput/membran
kulit yang menghubungkan antar kakinya seolah menjadi sayap sehingga hewan ini bisa
melayang dari satu tempat ketempat lain.
Habitat asli Sugar glider berasal dari Indonesia Timur (Papua, Halmahera, Maluku
Utara), Australia dan Tasmania. Meski salah satu spesies hewan ini berasal dari
tanah air namun setelah populer di luar negeri baru kemudian berkembang peminatnya
di dalam negeri. Banyak yang suka hewan peliharaan ini karena mudah dan tidak
rewel pemeliharaannya. Hewan lucu ini disenangi tidak hanya anak-anak saja
namun juga orang dewasa karena mudah akrab dengan manusia. Bahkan hewan ini
bisa memiliki ikatan emosi yang kuat dengan majikannya layaknya anjing yang
tahu mana majikannya atau bukan. Sugar
glider termasuk hewan omnivora dengan memakan hewan serangga, kadal, burung,
biji tanaman, ataupun buah. Hewan mungil ini termasuk hewan nocturnal
dengan aktivitas hidup pada malam hari. Dan lucunya hewan ini memiliki kantong
untuk memelihara bayinya sehingga masih digolongkan kerabat kanguru dan koala.
Ditanah air peminat hewan ini
semakin banyak. Dan, sebagai wadah komunikasi dan informasi maka muncul
berbagai komunitas penyayang Sugar glider
di berbagai daerah. Karena penggemar hewan ini semakin banyak maka
permintaan akan hasil breeding Sugar
glider semakin meninggi padahal breedernya belumlah terlalu banyak. Mumpung
belum banyak yang membudidayakannya, peluang usaha untuk beternak Sugar glider menjadi opsi usaha yang menguntungkan.
Harga jual hasil breeding yang masih berkisar ratusan ribu hingga jutaan rupiah
bisa membuat ngiler untuk ikutan terjun beternak sugar glider. Sebagai breeder Sugar glider tidak butuh modal besar.
Dengan modal awal 3 pasang indukan bisa mulai beternak hewan ini. Pemeliharaannya
tidak rumit karena jarang terserang penyakit dan pakannya juga tidak rewel.
Kandang pemeliharaannya yang bisa menggunakan kandang hamster atau kandang
burung dari kawat besi sehingga hemat ruangan.
Untuk memulai beternak Sugar glider perlu menentukan jenis yang
akan dikembang biakkan. Varian Sugar
glider cukup banyak namun di Indonesia varian Sugar glider biasanya jenis grey (abu-abu), lion (coklat), cinnamon
(kemerah-merahan). Sedangkan warna bulu Sugar
glider yang mengalami mutasi (morf) banyak
jenisnya diantaranya mocca, butter cream hingga albino dengan warna bulu putih.
Para penggemar banyak yang memelihara Sugar
glider dari jenis grey karena harganya yang terjangkau, namun untuk jenis
albino bisa berharga jutaan rupiah. Penempatan kandang sebaiknya tidak pada
tempat yang terpapar sinar matahari karena hewan ini termasuk hewan malam yang
tidak suka sinar terang. Bahkan bila sering terkena sinar matahari bisa
beresiko terkena katarak mata. Kandang sebaiknya senantiasa dijaga kebersihan
dengan sering membersihkan dan menjaga tidak lembab karena akan mengganggu
kesehatan hewan. Alas kandang sebaiknya diberi kapas/tisu atau daun kering agar
nyaman dan bisa menyerap kotoran hewan. Dan jangan lupa dalam kandang diberi tempat
pakan dan minumnya.
Dalam memilih calon indukan harus memenuhi
syarat seperti sehat dengan ciri bentuk tubuh sempurna tidak cacat, lincah,
nafsu makan bagus, mata jernih, bulu halus tidak rontok. Umur calon induk
sebaiknya berumur diatas 10 bulan. Sedangkan jenis kelamin induk betina dan
jantan bisa dibedakan dengan melihat adanya puting dan kantung bagi indukan betina.
Indukan sebaiknya dipilih bukan saudara sedarah (inbreeding) karena akan
menghasilkan keturunan yang lemah genetik. Indukan bisa dibeli dari breeder
yang terpercaya.
Penjodohan indukan dilakukan dengan
memasukan calon pejantan dan betina dalam kandang. Pasangan yang cocok akan
saling memadu kasih. Setelah kawin, induk betina akan melewati masa bunting
sekitar 16 hari. Menjelang melahirkan induk betina lebih suka menyendiri. Bila
sudah melahirkan anakan, kantung induk Sugar
glider akan terlihat basah dan menggelembung. Anakan tersebut akan berdiam dalam
kantung induknya selama kurang lebih 2 bulan dan hanya mengkonsumsi susu dari
induknya. Anakan Sugar glider (joey)
setelah berumur 2-3 bulan bisa disapih. Setelah memasuki masa sapih ini anakan Sugar glider sudah dapat dijual. Induk betina
Sugar glider dapat melahirkan 1-3
anakan dalam sekali melahirkan. Dalam setahun seorang induk dapat melahirkan
hingga 3 kali.
Salah satu kendala dalam budidaya Sugar glider adalah menjaga agar hewan
ini tidak stres. Stres bisa muncul karena dipelihara secara sliter padahal
dialam bebas hewan ini termasuk hewan komunal yang hidup berkelompok. Jamur
pada kulit hewan bisa muncul karena kandang yang tidak bersih atau terlalu
lembab. Untuk menyembuhkan jamur bisa digunakan menggunakan obat anti jamur
yang biasa digunakan oleh manusia.
Anakan hasil ternakan ini bisa dijual
dengan menitipkan ke pet shops atau menjual langsung kepada penghobi atau
penyayang hewan. Jualan melalui forum online alias internet juga oke karena permintaan
hewan yang lagi ngetren ini bisa berasal
dari luar pulau Jawa. Selamat Wirausaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar