Rabu, 23 Maret 2016

Sugar Glider, Sang Mamalia Berkantung Dengan Wajah Imut

Sugar glider, sekarang lagi rame nih yang melihara mamalia asli indonesia ini.

Apa sih sugar glider itu?
Sugar = gula , glider = peluncur
Peluncur gula?

Namanya bgtu karna emang mereka makan yang manis-bro, seperti buah, bubur bayi, madu dll.kira2 itu pakannya bro, glider karna mereka emang gliding sana sini di alam liar buat cari makan.

Mamalia lucu ini tergolong pocket pet, peliharaan yang bisa dikantongin dan dibawa kemana2 bro dan terlebih lagi, ni hewan tergolong hewan eksotis looh..
Niih, penampakannya:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbK-wJjWmiRedK_gifk-PIjV_HJcwIBmlhmWNS1FWyklbyj0HxsHtAfkmJwpYySTdVtnvtC3StL1d29SHjMJ4Zz2wMXKksNfYnQxZ-UweOZSubAmbPMVlnATWQJrt0p2sAe7IBHwzrem8/s1600/5330653_20130402043528.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIwz_hIAb4p1VQUw8Rxg13X77ZXpWRKLc-XUc_ABgq0euFIw0HnZDBnDa1d8aBfawMUzL0Ffj4Ahk0Hlbz28-AccsW37lci9EFqmoIx1yOgXuFVXmJm7QfctAlgy7NL7TmH86rrAuNsYo/s1600/5330653_20130402043541.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZrWEdLxAhVuNXezBHUtoKE3sLXhTz-H6HyfEtyw6aGKO0KhpPsnL_8J8WUNrsrMhZIpQnboEjDh_8gXZaNC50NCdihSuajV7f7Yd0satUG6a4CcBP-YYxaoOIulL3XDk015TSc-Sc-rE/s1600/5330653_20130402043557.jpg
Gimana pendapat kalian?? Tertarik buat adopsi?? Tapi sebelumnya kalian harus kenalan dulu, karena jika tak kenal maka tak sayang :D

Nih backgroundnya:

Nama Latin: Petaurus Breviceps
Nama Indonesia : opposum layang / opposum terbang
Asal : Indonesia, Australia, Papua dan beberapa pulau kecil sekitarnya.
Umur Dewasa: Jantan 6-7 bulan; Betina 6-7 bulan, tetapi sebaiknya betina dikawinkan pada saat berumur lebih dari 10 bulan.
Jumlah anak: 1-4, rata-rata 1-2 ekor
Masa Hamil: 14-16 hari, SG yg sedang hamil tidak memiliki ciri2/tanda2 khusus.
Pola makan : omnivora

Sugar glider adalah marsupial (mamalia berkantung). Marsupial hanya menghabiskan waktu yang singkat untuk perkembangan di dalam perut induknya, sisanya dihabiskan didalam kantung indukanya. saat lahir bentuknya belum sempurna, hanya sebesar butiran beras dengan berat + - 0.19 gram. Setelah lahir, bayi marsupial akan merangkak ke kantong ibunya dengan bantuan air liur sang ibu dan pemberian makanan lewat susu ibunya dan terus tumbuh dan berkembang.

Joey didalam kantung sang ibu + - 8 minggu disaat inilah yg sering disebut Joey IP/in pouch. (masa2 inilah yg sering teman2 sebut hamil, sebenarnya adalah masa joey IP). Berikan asupan makanan yg tinggi protein dan calcium untuk sang ibu. Setelah +- 8 minggu joey akan keluar dari kantung ibunya, disaat inilah yg sering disebut OOP/ Out of pouch. Saat OOP, joey telah memiliki tubuh yg sempurna, bahkan gigi mereka telah tumbuh, hanya mata yg belum terbuka. + - 10 - 12hr. Setelah OOP mata joey akan perlahan terbuka. Setelah OOP biarkan sang ibu yg mengurus joey secara full. Usia joey yg cocok untuk proses bonding 7-12 minggu oop.
Ini gambar induk dan joey nya, broo!!

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxuOI9exwpsUYeM5MOHNPl0lPukfCTp3Wk92jQUj8VIkbddkGPLaAJjO13fKArIX4xoXBIGN_L0wQ703NP1LIQGSpXPKuJ51I3Vyr9ZIunGMTFnHH0HL6T2ZXEdaucewQsq_JgKpbM9l8/s1600/5330653_20130402045552.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVb0rBJBNj6o57ahgP95xqPDuYHvsCHar6pnURgPQVSXXmKmofSFuaciuO35abXa4e8BUZDKhn6zVLnZhldf4tSMv7ciL10O3Rory9ZQmA3reqKc9betZypmsM4lyeW8knSXVQSVmyNNw/s1600/5330653_20130402045604.jpg
agi Penghuni Kampus yang tinggal di rumah ataupun di kontrakan, tidak jarang memelihara binatang menjadi kegiatan yang mengasyikkan. Kehadiran hewan lucu nan menggema - See more at: http://ipk.sinarharapan.co/ipk/read/150722114/hewan-peliharaan-yang-ternyata-dilindungi#sthash.66vQGDeA.dpuf


Hewan Peliharaan yang Ternyata Dilindungi
Bagi Penghuni Kampus yang tinggal di rumah ataupun di kontrakan, tidak jarang memelihara binatang menjadi kegiatan yang mengasyikkan. Kehadiran hewan lucu nan menggemaskan dapat menjadi penghibur kala Penghuni Kampus pulang kuliah. Saking sayangnya, pasti banyak di antara kalian yang menganggap hewan peliharaan sebagai sahabat.

Oleh banyak penelitian, memelihara hewan dianggap sebagai kegiatan positif yang membuat seseorang lebih merasa bahagia dan berharga. Bahkan untuk anak kecil, memelihara binatang jinak sangat dianjurkan untuk menumbuhkan sikap sosialisasi dan kedisiplinan. Tak heran hewan-hewan lucu, seperti anjing dan kucing, menjadi kesayangan banyak keluarga. Statusnya sebagai hewan peliharaan malah kadang berubah menjadi anggota keluarga. 

Asal Penghuni Kampus tahu nih, ternyata bagi beberapa orang, hobi memelihara hewan tidak sekadar berhenti di anjing dan kucing. Di antara Penghuni Kampus pastinya juga ada yang senang memburu satwa-satwa unik yang lucu untuk dirawat dan disayang. 

Kalau Penghuni Kampus tipe yang seperti ini, kamu harus berhati-hati supaya tidak sampai memelihara hewan langka yang dilindungi. Salah-salah kamu bisa kena pidana karena melanggar Undang-Undang Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Ancaman hukumannya bahkan bisa sampai dipenjara lima tahun. Seram kan?

Apalagi, ternyata masih banyak hewan dilindungi yang dijual bebas di pasaran. Bisa jadi Penghuni Kampus nggak sadar bahwa peliharaannya termasuk yang dilindungi. Banyak loh yang seperti itu, tidak menyadari bahwa hewan peliharaannya adalah satwa yang dilindungi. Berikut hewan-hewan dilindungi yang sering kali ditemukan sebagai peliharaan seseorang.

1. “Sugar Glider”
Hewan lucu dan imut-imut ini memang sedang tren beberapa tahun belakangan ini. Binatang sejenis tupai ini dianggap ramah dan mudah diangkut ke mana-mana sehingga banyak dipelihara orang. Di alam liar, binatang ini banyak tersebar di tanah Papua-Australia.

Tidak banyak yang tahu bahwa sugar glider termasuk hewan yang dilindungi di alam bebas. Jadi, pemeliharaan terhadap satwa jenis ini hanya boleh dilakukan kepada keturunan sugar glider yang memang telah dikembangbiakkan sebelum aturan perlindungannya berlaku. Jadi, Penghuni Kampus yang mau memelihara tupai manis ini sebaiknya menelusuri dulu jejak penjualnya supaya tidak menemui masalah kepemilikan ke depannya. 

2. Kukang
Penghuni Kampus pasti tahu dong tokoh Sid dalam film Ice Age. Ya, itulah si kukang populer yang secara tidak langsung berimbas ke peningkatan penjualan primata itu. Tidak sebesar Sid, bentuk asli kukang cenderung mungil dengan mata tajam dan bulat. Kukang lumayan digandrungi untuk dipelihara karena menggemaskan dan cenderung jinak.

Padahal, jinaknya kukang itu karena giginya dipotong sebelum diperdagangkan. Kasihan kan. Itu juga yang membuat kukang sering stres dan cepat mati. Bahkan sekarang, primata jenis kukang termasuk hewan yang hampir punah. Jadi, bagi Penghuni Kampus yang mau memelihara binatang yang satu ini, mendingan cepat mengurungkan niat ya. 

3. Tukik
Binatang kecil memang selalu mengundang keinginan Penghuni Kampus untuk memeliharanya, termasuk saat melihat tukik. Anak penyu hijau ini dianggap menggemaskan dan tidak memerlukan usaha keras untuk memeliharanya. Tanggapan itu membuat banyak tukik yang dipelihara mati sebab perawatannya salah. Yang paling umum, binatang ini ditaruh di air tawar, padahal habitat aslinya adalah laut. 

Termasuk hewan yang dilindungi, nggak seharusnya Penghuni Kampus memelihara generasi penerus dari penyu hijau ini. Di alam liar saja, tidak sampai 10 tukik dari 1.000 ekor yang mampu bertahan hingga dewasa. Kalau ditambah gangguan dari tangan jahil manusia, lama-lama binatang imut ini bisa hilang dari peradaban.

4. Kakatua Jambul Kuning
Buat Penghuni Kampus pencinta burung, nggak semua jenis burung bisa dipelihara secara bebas loh. Salah satu burung yang dilindungi adalah kakatua jambul kuning. Meskipun sudah ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi, masih banyak saja orang yang memeliharanya. 

Sebenarnya, status kakatua jambul kuning ini sama seperti sugar glider. Hewan langka ini masih bisa dipelihara asalkan yang berasal dari penangkaran. Jadi, saat mau memelihara kakatua jambul kuning, Penghuni Kampus harus pintar-pintar mengecek asal usulnya ya. Jambul kuning yang berasal dari penangkaran biasanya memiliki sertifikat resmi. Coba cek kelengkapan dokumennya sebelum membeli. 

Bagaimanapun, hewan-hewan yang dilindungi lebih baik dikonservasi. Lucu sih lucu, cuma nggak seru juga kan kalau akhirnya binatang tersebut punah akibat salah asuhan selama dipelihara manusia. Kasihan nanti anak cucu Penghuni Kampus yang nggak bisa melihat lagi betapa menggemaskannya para satwa itu. 
- See more at: http://ipk.sinarharapan.co/ipk/read/150722114/hewan-peliharaan-yang-ternyata-dilindungi#sthash.66vQGDeA.dpuf


Hewan Peliharaan yang Ternyata Dilindungi
Bagi Penghuni Kampus yang tinggal di rumah ataupun di kontrakan, tidak jarang memelihara binatang menjadi kegiatan yang mengasyikkan. Kehadiran hewan lucu nan menggemaskan dapat menjadi penghibur kala Penghuni Kampus pulang kuliah. Saking sayangnya, pasti banyak di antara kalian yang menganggap hewan peliharaan sebagai sahabat.

Oleh banyak penelitian, memelihara hewan dianggap sebagai kegiatan positif yang membuat seseorang lebih merasa bahagia dan berharga. Bahkan untuk anak kecil, memelihara binatang jinak sangat dianjurkan untuk menumbuhkan sikap sosialisasi dan kedisiplinan. Tak heran hewan-hewan lucu, seperti anjing dan kucing, menjadi kesayangan banyak keluarga. Statusnya sebagai hewan peliharaan malah kadang berubah menjadi anggota keluarga. 

Asal Penghuni Kampus tahu nih, ternyata bagi beberapa orang, hobi memelihara hewan tidak sekadar berhenti di anjing dan kucing. Di antara Penghuni Kampus pastinya juga ada yang senang memburu satwa-satwa unik yang lucu untuk dirawat dan disayang. 

Kalau Penghuni Kampus tipe yang seperti ini, kamu harus berhati-hati supaya tidak sampai memelihara hewan langka yang dilindungi. Salah-salah kamu bisa kena pidana karena melanggar Undang-Undang Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Ancaman hukumannya bahkan bisa sampai dipenjara lima tahun. Seram kan?

Apalagi, ternyata masih banyak hewan dilindungi yang dijual bebas di pasaran. Bisa jadi Penghuni Kampus nggak sadar bahwa peliharaannya termasuk yang dilindungi. Banyak loh yang seperti itu, tidak menyadari bahwa hewan peliharaannya adalah satwa yang dilindungi. Berikut hewan-hewan dilindungi yang sering kali ditemukan sebagai peliharaan seseorang.

1. “Sugar Glider”
Hewan lucu dan imut-imut ini memang sedang tren beberapa tahun belakangan ini. Binatang sejenis tupai ini dianggap ramah dan mudah diangkut ke mana-mana sehingga banyak dipelihara orang. Di alam liar, binatang ini banyak tersebar di tanah Papua-Australia.

Tidak banyak yang tahu bahwa sugar glider termasuk hewan yang dilindungi di alam bebas. Jadi, pemeliharaan terhadap satwa jenis ini hanya boleh dilakukan kepada keturunan sugar glider yang memang telah dikembangbiakkan sebelum aturan perlindungannya berlaku. Jadi, Penghuni Kampus yang mau memelihara tupai manis ini sebaiknya menelusuri dulu jejak penjualnya supaya tidak menemui masalah kepemilikan ke depannya. 

2. Kukang
Penghuni Kampus pasti tahu dong tokoh Sid dalam film Ice Age. Ya, itulah si kukang populer yang secara tidak langsung berimbas ke peningkatan penjualan primata itu. Tidak sebesar Sid, bentuk asli kukang cenderung mungil dengan mata tajam dan bulat. Kukang lumayan digandrungi untuk dipelihara karena menggemaskan dan cenderung jinak.

Padahal, jinaknya kukang itu karena giginya dipotong sebelum diperdagangkan. Kasihan kan. Itu juga yang membuat kukang sering stres dan cepat mati. Bahkan sekarang, primata jenis kukang termasuk hewan yang hampir punah. Jadi, bagi Penghuni Kampus yang mau memelihara binatang yang satu ini, mendingan cepat mengurungkan niat ya. 

3. Tukik
Binatang kecil memang selalu mengundang keinginan Penghuni Kampus untuk memeliharanya, termasuk saat melihat tukik. Anak penyu hijau ini dianggap menggemaskan dan tidak memerlukan usaha keras untuk memeliharanya. Tanggapan itu membuat banyak tukik yang dipelihara mati sebab perawatannya salah. Yang paling umum, binatang ini ditaruh di air tawar, padahal habitat aslinya adalah laut. 

Termasuk hewan yang dilindungi, nggak seharusnya Penghuni Kampus memelihara generasi penerus dari penyu hijau ini. Di alam liar saja, tidak sampai 10 tukik dari 1.000 ekor yang mampu bertahan hingga dewasa. Kalau ditambah gangguan dari tangan jahil manusia, lama-lama binatang imut ini bisa hilang dari peradaban.

4. Kakatua Jambul Kuning
Buat Penghuni Kampus pencinta burung, nggak semua jenis burung bisa dipelihara secara bebas loh. Salah satu burung yang dilindungi adalah kakatua jambul kuning. Meskipun sudah ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi, masih banyak saja orang yang memeliharanya. 

Sebenarnya, status kakatua jambul kuning ini sama seperti sugar glider. Hewan langka ini masih bisa dipelihara asalkan yang berasal dari penangkaran. Jadi, saat mau memelihara kakatua jambul kuning, Penghuni Kampus harus pintar-pintar mengecek asal usulnya ya. Jambul kuning yang berasal dari penangkaran biasanya memiliki sertifikat resmi. Coba cek kelengkapan dokumennya sebelum membeli. 

Bagaimanapun, hewan-hewan yang dilindungi lebih baik dikonservasi. Lucu sih lucu, cuma nggak seru juga kan kalau akhirnya binatang tersebut punah akibat salah asuhan selama dipelihara manusia. Kasihan nanti anak cucu Penghuni Kampus yang nggak bisa melihat lagi betapa menggemaskannya para satwa itu. 
- See more at: http://ipk.sinarharapan.co/ipk/read/150722114/hewan-peliharaan-yang-ternyata-dilindungi#sthash.66vQGDeA.dpuf



media support and sponsored:
Selamat Datang Pets-Lover...Terima Kasih Sudah Berkunjung Dan Nikmatilah Pelayanan Dari Kami!!!
Pets Lover Indonesia Hamster IndonesiaGuppy Indonesia Jual AnjingJual Kucing Landak Mini MurahJual Sugar Glider img

Tidak ada komentar:

Posting Komentar