http://pemudawirausaha.com/2012/08/25/imutnya-laba-si-peluncur-gula/ |
Hewan
sugar glider yang imut dan setia menjadi idola baru penggemar hewan
lucu. Permintaan yang tinggi belum mampu diimbangi pasokan oleh
aktivitas pembiakan. Cuma merawat dan membiakkan si bajing gula ini
tidak mudah. Tubuhnya kecil, hanya sekepalan tangan orang dewasa. Matanya bulat
hitam, hidungnya bulat merah. Ekor sepanjang badannya. Yang lebih unik,
ada membran kulit di sisi tubuhnya yang menghubungkan kaki-kakinya. Itulah sugar glider. Saat ini, “si peluncur gula” tengah menjadi
hewan peliharaan eksotis yang banyak diminati orang. Tampangnya yang
unyu-unyu, serta karakternya yang setia, menarik banyak orang untuk
memeliharanya. Sekilas tampang hewan yang bernama latin Petaurus breviceps ini mirip
tupai. Dengan membran kulit yang menghubungkan kaki-kakinya, banyak
juga orang yang salah mengiranya sebagai tupai terbang. Membran sugar glider memang bisa dipakai untuk meluncur seperti layaknya tupai
terbang. Cuma, kedua hewan sebenarnya berada di dua kelas yang terpisah. Tupai
terbang, dengan berbagai jenisnya, masuk kelas hewan pengerat
(rodentia). Adapun sugar glider masuk kelas hewan berkantung
(marsupialia) seperti kanguru.
Sugar glider memang hanya bisa ditemui di Australia, Papua Nugini,
dan Papua. Disebut sugar glider karena ia suka meluncur atau gliding
dengan membran kulitnya dari satu pohon ke pohon yang lain untuk mencari
makanan yang manis. Di habitat aslinya, bajing gula sangat menggemari
nektar atau serbuk sari bunga serta buah-buahan. “Ia kadang juga makan
serangga. Sehingga dikategorikan sebagai hewan omnivora,’ ujar July
Kadewi, breeder atau pembiak sugar glider. Merawat dan membiakkan sugar glider memang gampang-gampang susah.
Sebab, meski memeliharanya tidak sulit, hewan ini gampang stres.
Makanya, syarat pertama memelihara hewan ini adalah paling sedikit
memiliki dua ekor, agar mereka bisa berteman. Jika dipelihara sendirian,
biasanya hewan ini gampang stres.
Anakan pun laku
Harga hewan ini tergantung dari asalnya. Anakan hasil pembiakan
dihargai sampai Rp 750.000 per ekor. Sebab, sugar glider hasil pembiakan
biasanya lebih jinak sehingga memudahkan dalam proses bonding atau
menjalin ikatan dengan pemiliknya. Adapun sugar glider hasil tangkapan
butuh waktu lama menjinakkan, harganya antara Rp 350.000 sampai Rp
450.000. Si peluncur gula harus dibiarkan dulu dalam kandang selama beberapa
hari. Setelah terbiasa, pemilik bisa menawarkan makanan dengan
tangannya. Kalau sudah terbiasa dengan bau pemilik, baru hewan menyusui
ini bisa dipegang dan diangkat keluar dari kandang untuk diajak bermain
dan jalan-jalan. Pemilik bisa memasukkan sugar glider ke kantong baju atau celana yang
tidak terlalu ketat. Kalau sudah akrab, hewan ini bahkan menganggap
kantong pemiliknya sebagai shelter dan sangat senang diajak jalan-jalan.
“Makanya, sugar glider disebut juga pocket pets,” ungkap July. Sugar glider cukup bahagia diberi kandang hamster yang banyak
tersedia. Harganya sekitar Rp 100.000-an. Cuma, pilih kandang yang
tinggi atau memanjang ke atas. Sebab, sugar glider senang memanjang dan
meluncur. “Kandang sebaiknya juga dipasangi dahan atau ranting,”
katanya. Di kandang juga harus ada sarang. Bahannya bisa dari pot keramik yang
dilubangi, batok kelapa, kayu berlubang, dan pipa paralon. Sarang
penting agar hewan ini bisa beristirahat di siang hari tanpa gangguan
sinar matahari. Maklum, sebagai hewan nocturnal, sugar glider aktif di
malam hari.
Makanan utama sugar glider adalah buah-buahan seperti pisang, apel, mangga, pepaya, melon, semangka, dan lainnya. Cuma, karena membutuhkan protein, hewan ini juga harus diberi serangga seperti ulat, jangkrik, dan belalang. Di alam liar, usia si bajing gula hanya sampai 6 tahun. Jika dipelihara dengan asupan nutrisi yang tepat, “Ia bisa hidup sampai 15 tahun,” ujar July. Setelah betina berumur setahun, sugar glider bisa dikawinkan. Betina mengandung selama 15 hari–17 hari. Setelah lahir, bayi yang disebut joey akan menyusu dan hidup di kantung ibunya selama 4 bulan. Setelah itu, joey baru bisa keluar. Dalam setahun, betina sugar glider bisa melahirkan 2 kali atau lebih, tergantung perawatan. Tiap melahirkan hanya 1 atau 2 joey yang lahir. Harga joey hasil pembiakan sekitar Rp 600.000–Rp 750.000. Saat ini, permintaan joey sangat tinggi. “Saya bisa menjual sampai 20 joey sebulan,” kata Badbad, penjual sugar glider. Tak sulit memasarkannya. Yang susah adalah mencari breeder yang memiliki ready stock. Anda berminat ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar